Masih cukup hangat dan teringat bahwasanya lagu baru 'Laut (Pulang)' dirilis pada 16 Mei yang lalu. Beberapa kawan kami undang dalam sesi dengar, kawan lokal terutama dan senang rasanya setelah sekian tahun berkumpul lagi.
Meskipun, sampai detik ini belum ada 1000 streaming untuk hal itu. Akan tetapi, pada 17 Juni lalu di sela-sela mini tour antar Kecamatan dalam Kabupaten #PatheticWaltz mencoba untuk kembali, kembali seperti ketika Waiting Room pertama kali dirilis 13tahun yang lalu (cepat sekali waktu berlalu) di Spotify, seperti sediakalanya membuat hal-hal sederhana dalam permulaan kejutan-kejutan baru dalam hidup yang tak menahu kedepannya.
Masih cukup ingat waktu itu, kami bertiga membuat sebuah video di dalam kamar mandi memainkan musik akustik, diunggah dalam platform YouTube. Kemudian beberapa teman meresponnya, mengharapkan rilisan yang sebenarnya dan berjalan hingga sekarang.
Setelah lebih dari 1 (satu) dekade tanpa proses, kami mencoba merawat ingatan kami sendiri, mencoba mengembalikan apa yang sudah kami mulai awalnya, dan ada salah satu teman dari Sosial Paradoks, yaitu Dwi Prakoso yang memiliki sanggar di rumahnya menawarkan tempatnya untuk digunakan berkarya. Sebenarnya, sudah ada wacana sebelumnya, hanya dari celetukan yang akhirnya menjadi sebuah kenyataan tepat di hari Selasa, 17 Juni 2025 di basement / di bawah mesjid samping rumahnya di Mojogedang.
Lalu, beberapa teman sempat dihubungi untuk sekedar menemani oleh Dwi, kemudian ada Ipul dari Doze Club dan Radhitya dari Defeat.co datang malah membawa cemilan, dan kami malah merasa "kok malah ngrepoti to iki?" tapi, Terima kasih sekali teman-teman. Kami merasa Karanganyar benar-benar seperti rumah kami sendiri dimanapun tempat dikunjungi (tanpa berharap diperlakukan sama seperti ini juga) karena, beberapa teman menyambut kami dengan begitu baik.
Sebelum sampai sana, kami tak memiliki persiapan apa-apa. Bahkan, kami meminjam headphones secara mendadak di tempatnya Samson, SAM Studio. Seorang fotografer yang seringkali mendokumentasikan MCPR kala manggung. Karena setau kami, dia punya dan sering bikin rekaman akustik cover. Dan syukurnya, dengan senang hati dia meminjamkannya pada kami hari itu.
Proses rekaman berjalan begitu tiba-tiba, tiada latihan, apapun itu. Lirik tanpa dihafal terlebih dahulu, namun sempat kami dengarkan dari rekaman handphone sebelumnya. Kami menggunakan alat apa yang ada di sanggar. Namun, gitar akustik kami bawa dari rumah. Karena sebelumnya, tanggal 12 Juni bermain di Medjora Cafe, Kemuning. Sayang jika, senar yang sudah terbeli cukup mahal itu tidak dijadikan sebuah karya, maksud kami begitu (haha). Belum lagi, senar hanya bertahan sebulan sebelum akhirnya berkarat.
Lagu ini ditulis oleh Andi Getta sekaligus rekam gitar, bass, hi-hat, dan untuk instrumen tambahan seperti keyboard diisi oleh Dwi Prakoso. Tanpa dia latihan sebelumnya, Dwi. Seluruh lagu dikomposisi oleh Andi, dan part Vokal diisi sederhana oleh Alta Karka, selain rekam, mixing dan mastering pada malam hari itu juga. Memulai rekam dari jam 12 siang hingga menjelang magrib, kemudian sempat berbincang cukup lama sebelum akhirnya memutuskan pulang. Tidak ada ungkapan lebih selain Terima kasih.
Jika siapapun yang mengetahui cerita ini, kami harap dengan keterbatasan dan kesederhanaan apapun, jika kalian ingin membuat sebuh karya, mulai hari ini, saat ini, dimana masih ada kawan sekitar yang mendukung kalian dengan ikhlas, lakukan saja!
Single ini diberi judul "Pelita" oleh Andi, dan kami buatkan video liriknya juga akan dirilis Jum'at ini 11 Juli 2025 di semua streaming platforms, mungkin tidak ada yang istimewa dari sederhana-sederhananya ini. Tapi, apa yang ada di sekitar kami saat ini, itulah yang membuat kami masih ada, bergerak hingga saat ini. Saat ini juga, kami sedang berproses dalam rekaman single yang lain yang juga ditulis oleh Andi, kami harap kalian mau menunggu.
Sejujurnya, kami bersyukur memiliki kalian semua.
(Untuk foto-foto proses behind the scene rekaman ada di TikTok @patheticwaltzband dan Sanggar Bima Suci)
Alta, 09.07.25
0 Komentar