Menyebut dirinya band brengsek pinggiran kota (Solo) tepatnya dari Karanganyar, Pathetic Waltz memutuskan untuk kembali merilis single setelah momentum bermain di sebuah gigs memantik para personil untuk kembali berkarya.
Sempat menyatakan bubar di keterasingannya pada 2017 ternyata band ini masih diterima dan mendapat tempat di telinga pendengar dan para teman-teman terdekat. Sebuah gigs di tempat yang bagi band ini menjadi impian untuk bermain bahkan bisa rekaman di sana yakni Studio Lokananta pada November 2024, menyulut semangat mereka untuk mengorek materi lama yang tersimpan kemudian direkam dan disuguhkan kepada para pendengar. Sebuah lagu baru berjudul “Laut (Pulang)” akhirnya digarap bersama Alta (vokal), Getta (gitar), Bowo (bass), Radius (drum) sekaligus sebagai penanda kembalinya Pathetic Waltz setelah terakhir merilis album ‘Self-Titled’ pada tahun 2015 dan single ‘Berdiri Menantang’ di tahun berikutnya. Album pertama lahir saat para personil masih bujang dengan modal niat dan nekat pas kere tapi ada ide bahkan direkam di rumah dengan segala memorinya di Ngargoyoso, Karanganyar, lereng Gunung Lawu.Satu dekade berselang, Pathetic Waltz membuahkan lagu baru berjudul “Laut (Pulang)”. Single baru ini merupakan materi lama yang tertimbun akhirnya kembali ditumbuhkan awal tahun 2025 bersama seluruh personil. Berbeda dari album pertama yang digarap dengan sederhana, dalam single baru ini Pathetic Waltz mencoba menggarapnya cukup serius dengan mengajak seorang kawan sekaligus produser musik bernama Zeke Gitara untuk memproduksi lagu di studio rekaman rumahan miliknya di Solo. “Laut (Pulang)” menjadi materi yang berbeda karena lahir disaat kondisi para personil yang memasuki fase hidup selanjutnya setelah fase yang dialami saat album pertama. Single ini bercerita tentang kehidupan yang saatnya nanti akan tiba pada akhir dimana semua bermuara, yakni kematian. Laut dalam bahasa jawa sendiri memiliki beberapa makna tergantung konteksnya seperti istirahat, jeda dari kerja atau laut hamparan air asin yang luas. Namun kata ‘pulang’ dalam kurung mempertegas pemaknaan laut sebagai kondisi akhir dan muara dari hidup yakni peristirahatan terakhir dari dunia. Laut (Pulang) bisa juga diartikan tempat di mana menemukan ketenangan.
“Pada akhirnya ketika tidak ada yang mencintai kita di luar sana, kamu akan menemukan orang yang mengharapkanmu dan menyayangimu di rumah.” tegas Alta sebagai vokalis dan penulis lirik.
Cukup dewasa bukan? Sesuai dengan kondisi dimana para personil telah melewati proses hidup yang mendewasakan diri mereka baik kehidupan pribadi maupun bermusik.
Kedewasaan itu terlihat dalam penulisan lirik, pemilihan instrumen serta eksplorasi untuk menciptakan suasana dan kompleksitas lagu, seperti isian vokal latar oleh Athief Rasyid dan Kharisma Ratu Syafana, lalu ada Demas Arendra keyboardis band Mountain Reggae dari Karanganyar juga membantu mengisi instrumen dalam lagu ini. Bantuan dari kawan-kawan dan dukungan penuh sekitar itulah yang memupuk energi bagi Pathetic Waltz kembali merilis sebuah single baru sekaligus merayakan sepuluh tahun album debut ‘Self-Titled’ miliknya.
Selamat menikmati buah karya terbaru dari band brengsek pinggiran kota ini. Single “Laut (Pulang)” akan resmi dirilis pada 16 Mei 2025 di seluruh platform musik digital. Sebelum itu akan diadakan acara pra-dengar kepada kawan-kawan dan rekan media di Karanganyar dan Solo pada bulan Mei ini.
Press / Media Kit:
Dokumen Press Release Artwork Cover 'Laut, Pulang'
Informasi & Booking kunjungi halaman
Contact!
0 Komentar